Pages

Wednesday, February 1, 2012

RAHASIA TERSIRAT BAHAN PIRAMIDA MESIR SESUAI AL-QURAN


Sejak lama para ilmuwan bingung bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini karena ilmuwan tsb menganggap teknologinya sesuai khayalannya mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya. coba perhatikan gunung merapi yg meletus bisa mengantarkan lahar dan membentuk batu besar dalam rumah, padahal pintunya aja lebih kecil ? bukan sulap bukan sihir toh..? tapi itulah prosesnya obyektif ilmiah ketika bahan ( tanah, atau besi dll ) dipanasi dg suhu tinggi  maka bahan mudah dibentuk / diolah tapi setelah dingin pasti mengeras, sejenis cor atau atau sejenis lahar merapi membentuk batu besar di dalam rumah korban  lahar panas. Apa rahasia di balik pembangunan piramida ini?

Dalam edisi tanggal 1 Desember 2006, Koran Amerika Times menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya. (Lihat:http://heritage-key.com/egypt/why-super-cements-may-hold-secrets-pyramid-builders danhttp://www.livescience.com/1554-surprising-truth-great-pyramids-built.html ).
Para ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah liat hingga menjadi batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka tinggalkan.
Profesor Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic Society”menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya, Firaun menggunakan batu alam.
Piramida, dan lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi.
Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.

Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan. (Lihat jurnalnya:http://www.davidovits.info/78/davidovits-pyramid-theory-worldwide )

Dengan metode pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor membutuhkan waktu sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya.

Sebelumnya, seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia di balik pembuatan batu besar di puncak-puncak piramida. Ia pun berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.”

Selama ini, ilmuwan hanya mempunyai jawaban yang fiktif soal cara membangun piramida Firaun. Bagaimana mengangkat batu-batu besar yang jumlahnya mencapai 2,8 juta batu. Waktu itu, mereka menyatakan secara fiktif bahwa orang Mesir kuno memiliki kemampuan mengangkat jutaan batu yang beratnya sekitar lima atau enam ribu kilogram!

Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu piramida yang ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar dua puluh tahun.

Sebuah penelitian yang luas tentang piramida Bosnia, “Piramida Matahari” dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini menegaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu.

Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!


Alquran Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban

Jika dipahami lebih dalam, ternyata Alquran telah mengungkapkan hal ini dari beberapa ayat-ayat yang Allah firmankan.



 “ Yaitu berkata Fir’aun: ‘Hai ilmuwan, tuk mewujudkan kehidupan kalian, aku tidak  berilmukan ilmu Allah sebagai pembina kehidupanku  selain ilmu menurut selera aku ( firaunisme ) . Selanjutnya firaun memrintahkan berdasarkan firaunisme: " sepertihalnya dia perintahkan bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi ( piramid ) supaya kedudukan aku meningkat  tuk  menandingi  Tuhan Musa, seperti itu pula maka dia ( firaun ) juga perintahkan tekhnokratnya tuk melakukan provokasi zhulumad menurut sunnah syayathiin terhadap kaum pribumi jelata untuk menjadikan kaum jelata  alas lantai sistem kehidupan piramida sosial tuk ambisi kedudukan top piramid kekuasaan tuk menandingi ajaran tuhan Musa. yaitu  Sesungguhnya aku ( firaun )benar-benar  berspekulasi terhadap Dia sebagai  golongan penipu daya.”
(QS. Al-Qashash: 38)

Ayat ini menunjukkan rahasia dari teknologi konstruksi yang digunakan untuk bangunan tinggi sebuah monumen seperti disebutkan “buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi”. Teknik ini didasarkan pada lumpur dan panas seperti dalam ayat: “Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat!” akan tetapi piramid itu  bukan hanya lambang penindasan saja, tapi penindasan itu sendiri sebagai susbstansi sistem piramida sosial. tanah liat bukan hanya bahan baku pembuatan piramid saja, tapi sebagai lambang bahwa pribumi jelata juga sebagai bahan penindasan setelah diprovokasi tuk menandingi taurat menurut sunnah Musa

Subhanallah!

Ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban Rumania dan yang lainnya juga dibangun dari tanah liat! Dapat dikatakan: bahwa keajaiban Al Qur’an menunjukkan cara untuk membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini yang tidak diketahui pada waktu turunnya Alquran hingga zaman modern saat ini.

Siapa yang memberitahukan kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tentang berita ini?

Al-Quran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para Ilmuwan Amerika dan Perancis.

Pertanyaannya adalah:

Kita tahu bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramida, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengetahui tentang rahasia piramida.

Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini.

Bagaimana Nabi shalallahu ‘alaiahi wasallam sebelum 1400 tahun yang lalu memberitahukan bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen …

Ayat ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam tidaklah membawa apapun dari padanya tetapi Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa …

Dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya pada zaman modern ini!!

Subhanallah!
Ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai akal.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mau ber akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi melempangkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dirusak yaitu tuk  menjelaskan segala sesuatu persoalan , yaitu sebagai petunjuk yg bersifat rahmat bagi kaum yang mau beriman”.
(QS. Yusuf: 111)

“Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka ( wahyu ) yaitu semoga mereka mau memikirkan sesuai kitabullah wa sunnaturrasul”
(QS. An-Nahl: 44)

“Maka Maha Tinggi ajaran Allah penguasa kehidupan Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa melakukan studi / kajian  Al qur’an setelahnya akan  disempurnakan mewahyukannya menurut Sunnah rasul anda, dan berharap hiduplah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah menurut sunnah rasul ku ilmu.””
(QS. Thahaa: 114)

0 comments:

Post a Comment