Thursday, January 19, 2012
Masa Lalu…
Ada sebuah ungkapan, “Masa lalu adalah kenangan, masa sekarang kenyataan dan masa depan adalah harapan”. Kita semua punya kenangan masa lalu, apakah baik atau buruk dan itu mempengaruhi keadaan kita saat ini. Apa yang kita alami di masa lalu akan berbekas dan tertanam di alam bawah sadar dan karena tersimpan di alam bawah sadar tanpa kita sadari terbawa sampai sekarang.
Seseorang yang pernah mengalami kekerasan di masa lalu atau pernah mengalami penyiksaan baik secara fisik maupun psikis akan cenderung menjadi pribadi yang tertekan. Tekanan itu bisa saja membuat seseorang menjadi cenderung keras, suka berbuat kekerasan juga atau menjadi trauma sehingga sepanjang hidupnya terus mengalami ketakutan.
Diperlukan terapi khusus untuk bisa menghapus hal-hal buruk yang tersimpan di alam bawah sadar sehingga kita melangkah dengan lebih ringan tanpa ada tekanan masa lalu yang cenderung menghambat langkah kaki kita untuk menyongsong masa depan.
Agama dalam hal ini mempunyai konsep sederhana dan sangat ampuh untuk menghilangkan hal-hal yang buruk di masa lalu seseorang dengan melakukan Taubat. Dengan Taubat maka seseorang akan merasa lega dan meyakini sepenuhnya bahwa Tuhan menghapus dosa dan kesalahannya di masa lalu.
Itulah sebabnya seseorang yang ingin menempuh jalan kepada Tuhan (Thariqatullah) harus melewati tahap pertama yang sangat penting yaitu Taubat!. Taubat dalam arti Taubat Nasuha, benar-benar tidak akan mengulangi kesalahannya di masa yang akan datang. Bisa jadi seorang yang akan melangkah menuju Jalan Tuhan berkali-kali bertaubat karena berkali kali pula dia melakukan kesalahan yang sama sampai mencapai taubat yang sebenarnya.
Kenangan yang tidak terlupakan ketika saya pertama sekali mendapat kesempatan bisa berdekatan dengan Guru, saat itu Beliau sedang pangkas rambut di rumah Beliau dan saya memegang cermin persis di depan Beliau. Ketika pandangan kami beradu Beliau mengucapkan kata-kata yang tidak bisa saya lupakan sampai sekarang. Beliau mengatakan, “Aku tidak pernah lihat masa lalumu, yang aku lihat dirimu hari ini dan Tuhanpun tidak pernah melihat masa lalu seseorang, yang dilihat Tuhan adalah hari ini dan besok, jika hari ini kita baik, maka baik juga kita dalam pandangan-Nya”.
Ucapan Beliau itu pula yang membuat saya ringan melangkahkan kaki menapaki hidup ini dengan penuh semangat, berkarya untuk diri sendiri, keluarga dan mudah-mudahan bisa menghasilkan karya yang bermanfaat untuk orang banyak dan yang terpenting bisa bermanfaat untuk agama Islam yang Mulia Raya ini.
Mari kita langkahkan kaki dengan ringan tanpa beban masa lalu agar jiwa kita menjadi tenang karena Allah hanya menerima jiwa-jiwa yang tenang disisinya sebagaimana Firman-Nya :
“Hai jiwa yang tenang.Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu. Masuklah ke dalam surgaKu” (QS Al-Fajr :27-30)
Ayat di atas sering kali kita dengar dan kita ucapkan di saat menutup zikir sendiri maupun saat zikir bersama (Bertawajuh) sebagai teguran untuk kita semua untuk melupakan masa lalu dan menyongsong masa depan yang lebih cerah. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat, Wassalam…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment